- Admin Desa Bonto Jai
- 23 May 2025
PIP Makassar Gelar Penyuluhan Lingkungan Maritim di Desa Bonto Jai: Dorong Kesadaran Jaga Laut Demi Ekonomi Pesisir
Bonto Jai – Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan bertema “Pentingnya Menjaga Lingkungan Maritim dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir” yang digelar di Aula Kantor Desa Bonto Jai, Kabupaten Bantaeng, Kamis (22/5/2025).
Kegiatan ini disambut hangat oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Kepala Desa Bonto Jai, Amiluddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi desanya yang merupakan wilayah pesisir.
“Desa Bonto Jai adalah salah satu desa pesisir di Kabupaten Bantaeng, dan mayoritas aktivitas warga kami berada di laut. Oleh karena itu, penyuluhan dari PIP Makassar ini sangat penting agar kita bisa menjaga dan memitigasi kerusakan lingkungan laut. Kami berharap peserta yang hadir hari ini bisa menjadi agen penyampai informasi kepada masyarakat lain,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari PIP Makassar, Dr. Abdullah Djabier, menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat.
“Salah satu tugas kami adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, kami memilih Desa Bonto Jai sebagai lokasi penyuluhan dengan fokus pada isu kebersihan dan pencemaran lingkungan laut,” ungkapnya.
Penyuluhan ini menghadirkan dua narasumber utama. Pemateri pertama, Capt. Joko Purnomo, menekankan pentingnya kesadaran individu dalam menjaga kebersihan laut.
“Kunci kelestarian lingkungan laut hanya satu: jangan membuang sampah sembarangan, apalagi di laut. Ini langkah kecil, tapi sangat berarti jika dimulai dari keluarga masing-masing,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa banyak makhluk hidup laut yang terdampak oleh sampah manusia, seperti mikroplastik yang masuk ke rantai makanan dan pada akhirnya bisa berdampak kembali kepada manusia dalam jangka panjang.
Pemateri kedua, Tony Santiko, turut mengungkapkan bahaya dari kebiasaan membuang sampah ke laut.
“Sampah plastik yang kita buang ke laut bisa bertahan puluhan hingga ratusan tahun. Tidak hanya mencemari, tapi juga membunuh biota laut seperti penyu, ikan, dan burung laut. Jika ini terus terjadi, kita sendiri yang akan merugi karena laut sebagai sumber penghidupan akan rusak,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya membawa kantong sampah saat melaut. “Mulai dari diri sendiri, bawa kantong sampah saat melaut. Jangan tunggu orang lain. Ketika berada di tengah laut dan menghasilkan sampah, simpan dan bawa pulang. Itu bentuk cinta kita pada laut,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya kesadaran kolektif warga pesisir dalam menjaga kelestarian laut sebagai penopang ekonomi dan kehidupan mereka sehari-hari.